Tanggal 13 Juli yang lalu menjadi hari yang menyedihkan, sekaligus membahagiakan. Dulu aku perkirakan pindahnya bulan Desember atau Januari, tapi kok ya buru-buru amat, prajabatan saja belum eh sudah dipindah. Tapi jika dipikir-pikir memang aku patut bersyukur. Pertama, ada temenku yang dipindahkan lebih jauh dari aku, ada yang di Makasar, Tarakan, bahkan Ambon. Kedua, pada saatnya nanti, 5 atau 6 tahun lagi aku insyaallah sudah bisa balik Jawa lagi(moga-moga saja..)
Beginilah kalau kerja di Depkeu, kita akan menjadi seperti apa, kita dimana, dan bagaimana masa depan kita (kadang) ditentukan oleh penguasa (Meskipun kalau ditelusuri lebih jauh lagi, hidup kita tetap saja di tangan TUHAN). Tapi bagaimana tidak, seorang penguasa bisa saja bikin hidup kita senang atau susah sewaktu-waktu (dikecualikan dari masalah uang halal dan haram). Misalnya ketika kita sudah punya anak istri, tinggal di kota A yang biaya hidupnya murah, tiba-tiba kita dipindah ke kota C yang biaya hidup disana lebih mahal, padahal gajinya sama saja. Tidak enak kan?. Beli beras biasanya 10ribu dapat 2 kg, lantas tiba-tiba saja uang 10ribu tidak ada artinya.
Banyak hal menjadi begitu mengagumkan ketika kita dengan berat hati kita melepasnya...
Sampai jumpa di Balikpapan.