Jika Anda pengguna aktif smartphone seperti Android, Blackberry, dan iPhone pasti sudah tidak asing lagi dengan social media seperti Facebook, Twitter, WhatsApp, Line, WeChat, BlackBerry Messanger, Instagram, Path, Gtalk, dsb, Dan saya yakin para pemilik smartphone memiliki akun media sosial lebih dari satu, minimal Facebook dan Twitter.
Kawan, segala sesuatu itu kalau berlebihan tidak baik, begitu juga dengan media sosial. Hanya karena ingin eksis, kita sampai menghabiskan banyak waktu kita untuk update status, meninggalkan komentar, atau hanya sekedar menyimak timeline yang terus bergerak. Pada waktu bekerja kita mencuri-curi waktu untuk update status atau sekedar membaca timeline. Lalu saat jam istirahat kita makan siang sambil update status lagi. Banyak waktu dimana kita seharusnya bisa menghasilkan karya hebat, malah kita habiskan untuk bersosialisasi di dunia maya. Hingga suatu saat kita merasa kelelahan mengikuti gemuruhnya media sosial di dunia maya yang tidak akan pernah ada habisnya. Kita punya ambisi untuk mengejar gelar aktifis Facebook, Twitter, WhatsApp, Line, BBM, dsb. Ketika handphone tertinggal, seolah-olah dunia runtuh, kita menjadi linglung, mati gaya, karena kita sudah terlanjur terbiasa hidup dengan smartphone kesayangan kita. Saking asyiknya bersosial media kita menjadi autis, seolah kita mempunyai dunia yang berbeda dari teman-teman di kost, kantor, atau rumah. Kita cepat-cepat mention temen yang sakit, namun kita ketinggalan berita saat teman sekantor ada yang opname.Percayalah kawan, kehadiran, perjumpaan yang nyata, ngobrol, tatap muka, bercengkerama, tidak akan pernah tergantikan oleh media sosial sehebat apapun karena manusia masih memiliki rasa.